Selasa, 05 Oktober 2010

sedikit cerita

Sepertinya manusia memang diciptakan untuk mengahdapi masalah yang memang diciptakan sesuai dengan kapsitas masing-masing, apakah mereka sanggup?saya yakin mereka semua sanggup dengan masalah apapun yang sedang mereka hadapi, karena setiap masalah pasti ada penyelesaiannya dan semua pasti akan baik-baik saja, namun hanya waktu yang membedakannya.

Seminggu ini saya menjalani kehidupan yang cukup diam, karena kembali merasakan suasana dingin didalam sini, egois yah? Mungkin, karena aku hanya manusia biasa yang memang benar-benar masih mempunyai keinginan dan harapan. Aku memang mencoba membuang harapan karena bagiku harapan itu menyakitkan, jadi aku hanya bisa berusaha untuk mencapai harapan yang aku inginkan saat ini maupun saat nanti.

Semalam kota ini diguyur hujan lagi, betapa basahnya kota ini rasanya namun aku suka dengan bau tanah yang ditimbulkan karena hujan ini. Teringat malam yang membuatku tersentuh, malam yang dimana ditemani air, bulan dan bintang, memandangi air yang sedari tadi tenang dan antengnya berada disana, tenang rasanya melihat pemandangan didepanku ini.

Aku sepertinya punya sedikit cerita “ Gadis dekiel dengan baju putih rombengnya berlari dikeramaian, dia bingung mencari sosok bodoh dalam ruang lingkup penggapaiannya, seingatnya si bodoh selalu ada jika hujan itu turun, gadis dekiel pun meringkuk menunggu hujan itu turun karena difikirannya si bodoh akan datang jika hujanpun datang, gadis dekiel hanya bisa melihat kegelapan dan tau bagaimana dia merasakan sii bodoh dari kejauhan, dia hanya berkutat dikesendiriannya yang membosankan itu. Dia tak tau dan hanya bisa meringkuk diujung sisi, dia tak tau jika si bodoh sudah berdiri didepannya dengan wajah damai dan tentram yang dimilikinya dalam hidup. Namun si dekiel masih bingung mencari-cari dimana si bodoh yang dia cari. Ingin rasanya membuka tutup mata ini, namun si bodoh hanya diam dan tersenyum dalam sunyi membiarkan gadis dekiel membuka tutup matanya sendiri dengan hati yang tenang dalam jiwa yang suci. Betapa sumringahnya gadis dekiel dapat melihat dunianya yang cerah lagi, dengan banyak warna disekitarnya, wajahnya tertuju pada sosok bodoh yang dia cari dan dipeluknya sosok itu kuat-kuat, bahagia sekali rasanya hidupnya telah kembali padanya, gelap yang dia rasakan rasanya sudah terkubur dalam-dalam bersama masa lalu yang suram untuknya, yang sekarang ada dihadapannya hanyalah cahaya terang seperti pelangi yang menerangi setiap langkahnya bersama si bodoh.”

Apapun yang dirasakan setiap manusia memiliki arti tersendiri yang hanya bisa manusia itu rasakan jika semua dinikmati, sayangnya aku bukan manusia yang mau menyerah dengan apa yang aku rasakan, aku hanya menikmati apa yang aku rasakan sudah cukup airmata yang keluar ini, terlalu tinggi berharap nanti jatuhnya yang akan benar-benar sakit.