Senin, 20 September 2010

TERSERAH

Kelanjutan hari-hariku ini membuat kejadian semalam benar-benar menusuk hingga airmatapun benar-benar kering kerontang untuk apapun perasaan itu, diam yang hanya bisa kulakukan dengan semua hinaan, perbandingan, aturan, nasehat, kata kasar dan hal-hal yang tak bisa kutrima dalam hatiku yang benar-benar rapuh ini.
Aku tau aku bukan anak yang benar-benar baik dan patut dianakkan, tapi setidaknya perlakukan aku sebagai layaknya anak, aku ya aku dia ya dia jangan bandingkan aku dengan dia, kami berbeda dan aku benar-benar bukan anak yang suka dibedakan dalam hal apapun..hmmm…bukan…dibandingkan lebih tepatnya. Aku gak cocok dengan aturan apapun yang dibuat, aku punya aturan sendiri dan itu hanya untuk aku terserah mau dibilang apa aku gak peduli, karena udah cape dengan aturan yang ada, jadi maaf aku hanya bisa melanggar aturan yang sudah dibuat.
Terkesan seperti orang jahat saja, tapi terserahlah yang mengerti aku hanya diriku sendiri, orang terdekatpun blum tentu bisa memahami.
Ucapan semalam masih benar-benar terngiang dikepalaku, tapi rasanya dihati juga masih merasa sesak dan membuat sedikit terluka sungguh terluka, tapi sepertinya aku blum bisa mengontrol perasaanku hingga detik ini, apapun itu selalu aku yang salah dan apapun itu selalu mereka yang benar, ah aku benci kalo sudah seperti ini, mau bertahan sampai kapan? Aku sayang sangat sayang mereka tapi kenapa rasanya jadi seperti anak bawang. Manja? Terlihatnya aja yang seperti itu, tapi diluar dari itu terlalu banyak makan hati didalam sini, aku hanya nyaman sendiri seperti dulu, gak ada aturan dan aturan itu dibuat sendiri, hufth,,kapan hidup seperti itu datang lagi, merindukan hidup seperti itu.
Otak dan hatiku benar-benar penuh sekarang, pengen lari dan pergi keluar aja, jenuh dengan rutinitas yang ada membuat semuanya menjadi hampa. Apapun yang kulakukan akan selalu terlihat salah dan kembali dihina, jika orang lain saja yng berkata seperti itu akau tak masalah dan kuanggap angin lalu, tapi mereka, mereka yang aku sayangi dan kasihi, sehingga rasa yang awalnya aku agungkan hancur seketika begitu saja.
Tekatku sudah bulat nantinya, hal-hal kecil yang dianggapnya sangat penting dan selalu dipermasalahkan membuat aku benar-benar muak dengan ocehan-ocehan yang ada, aku gak peduli meteka mau peduli denganku, aku udah cukup puas ngerasain hal seperti, aku sudah cukup menahan emosi yang tertahan, kesabaran yang udah hak tau pergi kemana membuat semua dikendalikan oleh ego yang ada. Apa sih bedanya cewek dan cowok? Gak ada bedanya, malah cewek lebih kuat dan tangguh daripada cowok, cewek lebih bisa mengontrol apa yang dia rasakan dan lakukan, itu bagi aku sebagai cewek.
Pemikiran apa sih yang masih melibatkan zaman siti nurbaya itu masih ada, masih ditanamkan dalam otak, kita hidup dizaman yang demokratis, kolot boleh tapi bagaimana kolot itu tidak menjadi hal yang harus mengekang hidup, teman itu asset dan jangan salahkan mereka jika sangat ada banyak dihidupku, jangan mengekang sesuatu yang gak suka dikekang, karena suatu saat sesuatu yang dikekang itu akan benar-benar lari dan pergi dari hidupmu. Kehilangan memang tidak enak rasanya,namun kalian akan selalu ada dihatiku smpai kapanpun dan tak akan merubah semua perasaanku untuk kalian, tapi aku tak peduli penilaian kalian mau seperti apa tentang aku, karena mungkin aku hanya jadi pelengkap ditempat ini dan jadi pemanis untuk tempat ini.

For My Lovely Grandpa, Always Miss u


Kembali meringkuk di dalam kamar yang selalu menemani setiap suasana hatiku, sangat kunikmati sekarang apa yang sedang aq jalani didalam maupun diluar hati.

Suara indah sedikit melengking dari Avril Lavigne-Slipped away mengubah rasa pemikiran untuk orang lain hilang begitu saja, kembali teringat pada orang yang sangat berarti bagi hidupku, dari umurku 0 tahun, beliau sudah sibuk mengurusi keperluanku, sedikit bernostalgia ke masa kecilku yang sama halnya dengan masa kecil kebanyakan anak yang tinggal didesa, yang dibesarkan dengan lingkungan yang mendekati alam yang sangat berbeda sekali dengan kehidupan anak kecil dikota besar seperti samarinda ini.

Wangi sungai dipagi hari, tanah, udara, embun, dingin, bau tanaman yang khas rasanya membuat semua organ dalam tubuh segar setelah menghirupnya dipagi hari. Akupun bergegas pergi ke sungai untuk mandi pagi karena rasanya hari itu sangat ingin aq berenang disana, sesampainya disana aq menemukan sosok kebapak’an dengan kumis yang sedikit tebal dan andeng-andeng khasnya didekat bibir yang sudah bergegas ingin meninggalkan sungai itu, dia tersenyum hangat sekali padaku dan aku mulai mendatanginya dengan polosnya anak kecil yang meminta gendong untuk bisa mencapai sungai yang memang tidak begitu jauh dibawah sana, dia menuruti permintaanku dan bersedia menemaniku mandi disungai pagi itu, aku asik sekali bermain dengan air yang segar disungai itu, namun dia hanya diam memandangiku sambil tersenyum sangat hangat, aku tidak begitu memedulikan apa yang dia lakukan dengan berdiam diri disana, aku hanya asik dengan duniaku saat itu, asik dengan apa yang aku lakukan saat itu.

Tak lama aku bergegas untuk menyudahi bermain air saat itu, kemudian dia kembali menggendongku dibahunya yang kokoh saat itu, sesampainya dirumah aku berlari tanpa tau arah dan kemudian kakiku tersandung sesuatu yang keras sekali, aq terjtuh alhasil kakiku mengelurkan darah segar yang mengalir terus, dengan wajah khwatir sosok lelaki paruh baya tadi mendatangiku dan mengambilkan kain sedikit basah untuk mengelap darahku yang keluar sedari tadi, namun anehnya aku tak mengeluarkan airmata sedikitpun saat itu, padahal lelaki itu sangat khawatir dan tak henti-hentinya menasehatiku agar selalu berhati-hati. Umurku saat itu masih sangat kecil tidak bisa berfikir apa-apa, kuanggap dia sudah menjadi ayahku saat itu karena aku sendiri blum mengerti orang tuaku sebenarnya yang mana, yang kutau orang yang mengasuhku saat itu adalah orang tuaku, dan saat itu aku menganggap sepasang suami istri paruh baya ini adalah kedua orang tuaku.

Namun beberapa minggu kemudian ada seorang wanita muda yang terlihat masih sangat muda mendatangi rumahku bersama kedua orang tuaku saat itu, dia menginap dirumah beberapa malam, aku sendiripun tak mengenal dan tau dia itu sapa karena ingatan anak kecilku saat itu sangat payah sekali, tak lama dia membawaku pergi meninggalkan rumah itu, akupun bersikeras untuk tak mau ikut dengannya karena aku tak mengenalnya, tapi tenyata ibuku yang q’anggap saat itu berkata wanita itu adalah ibuku yang melahirkanku, aku sedikit kebingungan saat itu, jadi selama ini siapa yang mengasuhku dirumah itu?

Ibu kandungku pun menjelaskan semuanya, mereka yang sudah aku anggap orang tuaku itu adalah kakek dan nenekku. Dan saat itu jujur rasa sayangku kepada orang tua itu ditujukan kepada nenek dan kakekku karena yang kutau mereka yang merawatku selama aku masih kecil dan kemudian dibawa “pulang” oleh ibuku.

Memori yang sedikit samar itu kemudian menjadi bahan nostalgia didalam kamar yang gelap dan dingin ini, setelah mengingat kenyataan ini, hatiku begitu terasa terstusuk dalam-dalam karena aku takkan melihat lagi senyum hangat yang menemaniku saat itu, tak akan pernah merasakan lagi digendong dipundaknya lagi, sedihnya hatiku melebihi apa yang aku rasakan untuk apapun, rasa kehilangan yang masih membekas membuat semuanya terlihat tak ada artinya lagi. Tuhan jagalah dirinya bersamamu disana, buat dia nyaman dengan rumah barunya yang terlihat sempit dan doaku selalu menyertainya..LOVE U GRANDPA, ALWAYS LOVE U IN THIS SWEET HEART.

Rabu, 15 September 2010

berolala lalalalalalalalalalalaaaallalalaa

Bising… bising sekali kota ini, banyak sekali kegundahan yang terpancar disetiap orang yang lalu lalang didepanku, berkutat didepan layar ini merupakan bagian dari keautisan yang aku sukai, aku bisa menghabiskan sangat banyak waktu untuk melakukan hal yang aku sukai ini.

Tanpa sadar tempat ini semakin penuh dan membuat dadaku terasa sesak, sumpek sekali bertambah bising hanya dalam hitungan beberapa menit, pindahlah aku ketempat yang sedikit tenang dan sunyi daripada tempat sebelumnya. Ketenangan ini sejenak membuat pikiranku seidikit nyaman akan keadaan yang aku benci saat ini, situasi yang seperti membuatku mempertimbangkan posisi hati, kadang selalu bertanya dalam hati “masih seorang manusia yang punya perasaan kah aku nih?” haha,pertanyaan konyol bukan karena rasanya aku tidak merasakan apa-apa untuk semuanya, apapun itu aku hanya merasakan hambar dan tak ada rasanya, sekalipun itu darah keluar dari balik kulitku ini. Aku terjatuh dari tangga pun tak juga aku rasakan sakit, jatuh dari motor maticku hingga membuat salah satu lenganku berdarah tak juga kurasakan sakit yang buatku ingin menangis sekeras-kerasnya.

Rasa yang memang hanya bisa berdiam diri ini masih sabar untuk hal terbaik dalam hidup yang akan terjadi nantinya, masih menunggu walaupun menunggu tidak begitu asik tapi tak apalah itu hal yang cukup lumrah dalam hidupku. Hal-hal bodoh yang sempat aku jalani membuatku merasa benar-benar seperti orang bodoh, perasaan yang coba selalu ku netralisir untuk apapun itu membuatku merasa aku tak punya perasaan lagi, tapi jika dia dating lagi perasaanku yang sudah kusimpan dalam kotak Pandora ini tiba-tiba akan keluar bersama bunga-bunga yang tetap segar dalam peliharaannya.

Kamu itu bagaikan hujan didalam hatiku, kamu akan selalu membuatku tenang dan kesal jika aku melihat wajahmu yang selalu membuat hatiku tenang bercampur sedih hingga kadang tak sanggup dan membuatku selalu ingin meneteskan airmata dihadapanmu jika aku mau, tapi hal itu selalu kusembunyikan jika aku bersamamu. Berlagak tegar, kuat dan mandiri dihadapanmu selalu aku lakukan tapi jauh didalam sini aku orang yang lemah, rapuh dan manja, keacuhanmu membuatku berbuat hal seperti itu, detail yang kuperhatikan tiap hari juga tak akan membantu, tapi setidaknya aku tidak akan menyerah untuk apa yang aku perjuangkan dan perhatikan dalam hal apapun, kamu gak tau kesensitifanmu tidak sebanding dengan apa yang aku rasakan.

Music cerah yang sedari tadi menemani membuat hatipun ikut cerah untuk hari yang menyenangkan ini, berharap bisa melewatkan malam yang menyenangkan walau mungkin hanya sesuatu yang monoton tetapi setidaknya hidupku berwarna karena mereka. Sepertinya moodku hari ini sedang tidak buruk, mendengarkan music yang sedikit bising juga ternyata telingaku tidak protes dan bagian tubuhku yang lain tidak juga ingin menolaknya.

Selamat menikmati hari yang menyenangkan dan semoga sang pencipta diatas sana menghendaki apa yang diinginkan setiap manusia yang menjalani hari-hari indah karena dia yang indah jauh didalam hati ini dan selalu menemani dlam setiap keadaan yang dirasakan aku maupun mereka yang merasakan indahnya hal-hal yag menyenangkan, yang selalu membuat hidup kita berwarna walau hanya dengan hitam putih corak yang ada namun semuanya terasa nyata dalam kediaman hati yang tenang.

Selasa, 14 September 2010

hari kemarin

Kemarin merupakan hari yang melelahkan buatku, perasaan sumpek didalam keramaian merupakan keadaan yang sangat membuatku lelah untuk segala hal yang didalamnya. Kupacu sepeda motor maticku bersama dengan ibuku, karena hari ini aku udah janji untuk menemaninya belanja disuatu tempat yang penuh dengan orang-orang lalu lalang. Panas yang sangat terik sehingga menembus apapun yang sedang kami gunakan menutup kulit membuat keringatpun bercucuran dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Memulai dengan jadwal hari ini, kami berkeliling untuk mencari sesuatu yang sedang dicari oleh ibuku, hampir 1 jam setengah kami berkeliling namun tak kunjung juga mendapatkan apa yang diinginkan ibuku, namun kami singgah ke suatu toko dan ibuku lama sekali berada didalamnya, aku hanya bisa duduk dan melihat disekitarnya, lalu matakupun tertuju pada hewan lucu yang berada dibawah meja sana, hewan itu tertidur pulas sekali tanpa menghiraukan kebisingan yang terjadi disekitarnya, seolah terliputi oleh dunianya yang tenang dengan posisi tidur yang aneh-aneh untuk seekor hewan berbulu halus seperti itu. Kadang terlintas dipikiranku, betapa enaknya jadi mereka, dapat tidur sesuka hati ditempat manapun, bebas mau berjalan kemana saja, andaikan saja bisa terbang itupun akan kulakukan jika menjadi mereka, terbang keliling ketempat yang tak pernah aku datagi sebelumnya, pergi meninggalkan rutinitas yang membosankan dalam hidup.

Namun kembali tersadar dari lamunannku, aku kembali merasa menjadi manusia

Secara manusiawi, aku tak tau sampai dimana ceritaku ini akan terus berjalan, aku hanya bisa jalan terus sesuai dengan apa yang memang benar-benar tuhan tuliskan untukku, dan apapun yang sudah pergi tak akan kembali, akupun mulai belajar akan hal itu setelah beliau yang disurga sana meninggalkanku pergi jauh untuk selamanya dan benar-benar tak akan kembali, aku hanya bisa belajar untuk tidak mengharapkan sesuatu yang memang sudah pergi jauh disana.

Seperti keadaan waktu yang terus berjalan dan tak akan mundur untuk mengulang hal yang sudah terjadi, jika kita percaya hal yang bisa diulang sama saja kita seperti orang bodoh yang ditipu oleh kebanyakn film yang memang membuat banyak harapan didalamnya, sehingga kita banyak menginginkan hal yang sama seperti didalam film itu, hahah,,seperti anak kecil yang menginginkan sesuatu kemudian harus diturutin, tidak…. itu hanya imajinasi kebanyakan orang dewasa yang memang seperti menjanjikan namun semua hanya tipuan yang mengharapkan real terjadinya hal itu.

Kesorehariannya kupacu sepeda motor matic kesayanganku ini hingga pergi dari sedikit kebisingan kota ini, mencari sesuatu yang memang menenangkan bersama temanku yang memang sudah sangat baik terhadapku, pergi ketempat dimana air itu mengalir begitu tenang melihat pemandangan sejuk disore hari walaupun aku sedikit berbohong untuk bisa pergi ketempat itu bersamanya, namun tak apalah, akupun menikmatinya karena memang menjadi salah satu hobyku untuk melakukan hal itu, keluar dari rutinitas pikiran yang menyebalkan, membuat akupun sedikit merasakan refresh otak dan semoga tuhan mengerti apa yang sedang aku rasakan sekarang, membuka pemikiranku untuk sapapun dia yang sudah pergi diluar sana, entah bersamaku atau mereka, dengan posisi yang sudah berbeda dari sebelumn dia bertemu aku dan mereka.