
Kembali meringkuk di dalam kamar yang selalu menemani setiap suasana hatiku, sangat kunikmati sekarang apa yang sedang aq jalani didalam maupun diluar hati.
Suara indah sedikit melengking dari Avril Lavigne-Slipped away mengubah rasa pemikiran untuk orang lain hilang begitu saja, kembali teringat pada orang yang sangat berarti bagi hidupku, dari umurku 0 tahun, beliau sudah sibuk mengurusi keperluanku, sedikit bernostalgia ke masa kecilku yang sama halnya dengan masa kecil kebanyakan anak yang tinggal didesa, yang dibesarkan dengan lingkungan yang mendekati alam yang sangat berbeda sekali dengan kehidupan anak kecil dikota besar seperti samarinda ini.
Wangi sungai dipagi hari, tanah, udara, embun, dingin, bau tanaman yang khas rasanya membuat semua organ dalam tubuh segar setelah menghirupnya dipagi hari. Akupun bergegas pergi ke sungai untuk mandi pagi karena rasanya hari itu sangat ingin aq berenang disana, sesampainya disana aq menemukan sosok kebapak’an dengan kumis yang sedikit tebal dan andeng-andeng khasnya didekat bibir yang sudah bergegas ingin meninggalkan sungai itu, dia tersenyum hangat sekali padaku dan aku mulai mendatanginya dengan polosnya anak kecil yang meminta gendong untuk bisa mencapai sungai yang memang tidak begitu jauh dibawah sana, dia menuruti permintaanku dan bersedia menemaniku mandi disungai pagi itu, aku asik sekali bermain dengan air yang segar disungai itu, namun dia hanya diam memandangiku sambil tersenyum sangat hangat, aku tidak begitu memedulikan apa yang dia lakukan dengan berdiam diri disana, aku hanya asik dengan duniaku saat itu, asik dengan apa yang aku lakukan saat itu.
Tak lama aku bergegas untuk menyudahi bermain air saat itu, kemudian dia kembali menggendongku dibahunya yang kokoh saat itu, sesampainya dirumah aku berlari tanpa tau arah dan kemudian kakiku tersandung sesuatu yang keras sekali, aq terjtuh alhasil kakiku mengelurkan darah segar yang mengalir terus, dengan wajah khwatir sosok lelaki paruh baya tadi mendatangiku dan mengambilkan kain sedikit basah untuk mengelap darahku yang keluar sedari tadi, namun anehnya aku tak mengeluarkan airmata sedikitpun saat itu, padahal lelaki itu sangat khawatir dan tak henti-hentinya menasehatiku agar selalu berhati-hati. Umurku saat itu masih sangat kecil tidak bisa berfikir apa-apa, kuanggap dia sudah menjadi ayahku saat itu karena aku sendiri blum mengerti orang tuaku sebenarnya yang mana, yang kutau orang yang mengasuhku saat itu adalah orang tuaku, dan saat itu aku menganggap sepasang suami istri paruh baya ini adalah kedua orang tuaku.
Namun beberapa minggu kemudian ada seorang wanita muda yang terlihat masih sangat muda mendatangi rumahku bersama kedua orang tuaku saat itu, dia menginap dirumah beberapa malam, aku sendiripun tak mengenal dan tau dia itu sapa karena ingatan anak kecilku saat itu sangat payah sekali, tak lama dia membawaku pergi meninggalkan rumah itu, akupun bersikeras untuk tak mau ikut dengannya karena aku tak mengenalnya, tapi tenyata ibuku yang q’anggap saat itu berkata wanita itu adalah ibuku yang melahirkanku, aku sedikit kebingungan saat itu, jadi selama ini siapa yang mengasuhku dirumah itu?
Ibu kandungku pun menjelaskan semuanya, mereka yang sudah aku anggap orang tuaku itu adalah kakek dan nenekku. Dan saat itu jujur rasa sayangku kepada orang tua itu ditujukan kepada nenek dan kakekku karena yang kutau mereka yang merawatku selama aku masih kecil dan kemudian dibawa “pulang” oleh ibuku.
Memori yang sedikit samar itu kemudian menjadi bahan nostalgia didalam kamar yang gelap dan dingin ini, setelah mengingat kenyataan ini, hatiku begitu terasa terstusuk dalam-dalam karena aku takkan melihat lagi senyum hangat yang menemaniku saat itu, tak akan pernah merasakan lagi digendong dipundaknya lagi, sedihnya hatiku melebihi apa yang aku rasakan untuk apapun, rasa kehilangan yang masih membekas membuat semuanya terlihat tak ada artinya lagi. Tuhan jagalah dirinya bersamamu disana, buat dia nyaman dengan rumah barunya yang terlihat sempit dan doaku selalu menyertainya..LOVE U GRANDPA, ALWAYS LOVE U IN THIS SWEET HEART.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar