Kamis, 20 Mei 2010

Absurd Me

hari yang panas ini sedikit membuat kulit saya terasa terbakar tapi tidak menurungkan niat saya untuk pergi bersama kekasih, begitu panasnya terasa menembus baju berlapis cardigan abu2 sederhana yang saya pakai, menyesal saya tidak memakai jaket yang tebal dikala panas yang sangat panas ini menyengat. tak lama setelah kembali dari tempat terkasih tiba2 pesan singkat masuk ke telfon genggam saya, ternyata dari adik kekasih dy mengajak saya jalan bareng karena dia merasa terlalu suntuk menjalani hari ini, tetapi sebelum berangkat saya ada janji sebentar dengan teman kampus saya, tetapi tidak begitu lama sehingga adik kekasih tidak juga menunggu terlalu lama untuk saya jemput, tetapi setelah diperjalanan tiba-tiba telfon genggam saya berbunyi lagi dan ternayata pesan singkat dari kekasih yang ingin dibawakan makanan karena dia merasakan perutnya sudah berteriak-teriak minta makanan daritadi. yah, akhirnya kekasih harus menunggu lama akan pesanan makanannya karena saya terlanjur janji akan jalan-jalan bersama adik kekasih. tak berapa lama saya kembali sampai ditempat kekasih untk memberinya makanan, cukup lama saya menghabiskan waktu ditempat itu dan tak terasa sudah magrib menjelang malam. selama disitu saya banyak menghabiskan waktu bersama kekasih dan dua orang temannya yang memang suda saya kenal, seorang saibaba yang hiperaktif yang unik ( dia seperti berada didunianya sendiri, namun selalu bisa membuat saya tertawa, saya terhibur dengannya) dan seorang wartawan sebuah koran ternama di samarinda yang juga menyukai fotografi, banyak dibincangkan dan dilakukan saat itu, seperti berada didunia keautisan saja tetapi saya menikmati hal itu. tak terasa waktu suda menunjukkan jam 20.00, mau tidak mau saya harus bergegas kekampus untuk melakukan ujian akhir semester, hmm tidak ada bekal ilmu yang saya dapati hanya diri saja yang saya bawa untuk mengerjakan soal-soal ujian itu, bersamaan dengan saibaba saya berangkat pergi tetapi saat saya beranjak pergi tiba-tiba seorang teman kekasih mennyeletuk "aish, kamu pergi tar yang jilbab yang datang",saya merasa itu hanya gurauan semata tetapi hati kecil saya gelisah sangat gelisah, maksudnya apa dia berkata seperti itu, kembali lagi selama diperjalanan menuju kampus otak saya terasa terputar-putar dan hati saya sedikit gelisah, stelah tidak lama saya teringat dengan perempuan berjilbab saat Tabling Fnb kolektif Haram jadah, sayangnya saat itu saya tidak ikut karena memang tidak ada yang mengabari dan seperti dilupakan.hmmm,,disela2 saya menulis catatan kecil ini tak terasa airmata kembali terjatuh dan jatuh begitu saja tanpa kompromi terlebih dahulu ( yah,cengeng sekali saya yah berada ditubuh yang sangat perasa dan lemah).
hmm..sampai pada saya dicampus hal itu selalu terpikirkan oleh saya, membuat saya sungguh tidak tenang buku yang saya buka saja tidak benar-benar saya baca dan saya hanya bisa melamun dikelas, tak lama terlintas dipikiran saya untuk mencari tau siapakah perempuan berjilbab itu kemudian saya mengirimkan pesan singkat saya kepada temannya perempuan itu yang memang sudah saya kenal, dan ternyata dia satu jurusan dengan teman saya, kemudian saya memberanikan diri untuk meminta nomor ponselnya tetapi temanku tidak mempunyai nomor ponselnya, yaah sudahlah mungkin suatu saat ada waktunya juga.
rasa gelisah, pasrah, lelah, gundah, tidak bisa saya gambarkan lagi, banyak sekali yang berkecamuk dihati saya, hubungan yang sudah dijalin selama 15bulan lamanya mambuat saya sedikit berimajinasi dan membayangkan bagaimana kelak untuk kedepannya, membayangkan akan mempunyai rumah sederhana menjalani hidup bersama dengan keadaan yang dimana akan mengerti satu sama lain, saat pagi membuka mata yang terlihat hanya dia yang selalu membuat hati saya tenang dan diselimuti cinta setiap harinya (betapa indahnya saat itu), untungnya saya tidak suka menuntut banyak, jadi saya lebih nyaman menjalani hidup apa adanya tetapi selalu dislimuti kebahagiaan setiap waktunya rasa nyaman yang diciptakan sehingga ingin melalui hidup bersama sampai 1000 tahun lamanya.
daritadi saya mencari cara agar sasana hati saya sedikit tenang,kemudian saya terfikir untuk mencopot 2 kalung pemberian kekasih, selama saya menjalani hubungan dengan kekasih tak pernah sedikitpun saya mencopot benda yang tak pernah lepas dari tubuh saya itu tetapi tiba2 saya nerani melakukan hal itu, apakah ini bisa disebut rasa keikhlasan?
jujur saya sangat tidak tau gambaran rasa hati saya saat ini, tetapi tangisan ini selalu menemani dalam diam.
sebagai manusia saya sadar saya banyak mempunyai kekurangan dari kekurangan itulah saya mencoba menjalani menjadi sebuah kebaikan, kekasih jika kau bisa merasakan apa yang saya rasakan mungkin kau akan mengerti hati yang sudah kau ambil selama 15 bulan ini.
catatan ini sengaja kutulis untukmu yang selalu menghiasi pikiran dan perasaanku, tiada hari tanpa memikirkanmu, saya tidak ingin menjadi seorang dikatakan lebay atau apalah saya gak peduli, tapi inilah pure yang saya rasakan tidak ada penambahan atau pengurangan.
samar2 suatu pertanyaan nyata selalu menghampiriku, sampai dimanakah ceritamu ini orin?sampai dimanakah kesabaranmu ini orin?
but, who know's, tidak ada yang tau sampai dimana cerita saya akan berujung dengan titik besar dan melampirkan halaman baru. tidak ada yang tau juga sampai dimana titik kesabaran yang saya punya saat ini, semoga sang terAgung pencipta menuliskan cerita yang membuahkan kebahagiaan untuk saya yang menjalaninya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar